We Will Never Know Unless We Try - Jangan Lupa Di Like Yah..

Tuesday, June 17, 2014

Mata Yang Menentang

Mata yang menentang realita kehidupan dan nafas dalam
Membakar semua kesalahan dirinya sendiri
Selama sesaat

Berdiri dengan semua janji-janji
Aku menggigit bibirku, kata-kata yang keluar pada hari itu
Perasaan yang terlihat seperti sebuah sumpah
Jika aku berkata, sekarang dan kemarin sama saja

Di tempat itu bukan sebuah mimpi atau dunia yang membuatku percaya

Mata yang menentang realita kehidupan dan nafas dalam
Membakar semua kesalahan dirinya sendiri
Selama sesaat

Selalu ada ketidakpasatian bercampur di dalamnya
Perasaan yang menuju masa depan yang tak pasti
Setiap kali hal yang kau ingin lindungi selalu bertambah
Kau selalu meninggalkan kesedihan dan berusaha maju

Orang yang berjalan du jalan kehidupan juga punya harapan
untuk terlahir memenuhinya

Tertawa dalam kenyataan dan nafas mendalam
Akan menggores jauh keraguan
Diri kita yang telah terjatuh dan mengembara

Pada hari-hari nafas kita hampir habis, kita mencari jawaban
Dan kemudian menangis
Sekarang kami mencoba memahami
Satu  hal yang hanya milik kami

Di tempat di mana kita membuat janji dengan kenangan
yang jauh sekali dan kemudian mengucapkan
selamat tinggal

Matahari pagi yang bersinar di depan mataku
Nafas ini yang terulang
Lihat, aku yakin alasan untuk air mata kemarin
Akan mengikat saat ini ke masa depan

Hati yang menantang realitas kehidupan dan nafas dalam
Memegang erat semua kesalahan dan pengembaraan
Dan itu keuntungan jawaban yang pasti
Selama sesaat

No comments:

Post a Comment

Tata tertib komentar di blog Wahid :
1. Dilarang SPAM
2. Dilarang menggunakan bahasa yang tidak sopan
3. Biasakan untuk tidak memanggil diri anda dengan kata "AKU,KAU" sebut saja nama panggilan
4. Dilarang pake kata pertamax, nice info, nice share
5. Anda Sopan, Kami Segan...
Terimakasih...