Mata yang menentang realita kehidupan dan nafas dalam
Membakar semua kesalahan dirinya sendiri
Selama sesaat
Berdiri dengan semua janji-janji
Aku menggigit bibirku, kata-kata yang keluar pada hari itu
Perasaan yang terlihat seperti sebuah sumpah
Jika aku berkata, sekarang dan kemarin sama saja
Di tempat itu bukan sebuah mimpi atau dunia yang membuatku percaya
Mata yang menentang realita kehidupan dan nafas dalam
Membakar semua kesalahan dirinya sendiri
Selama sesaat
Selalu ada ketidakpasatian bercampur di dalamnya
Perasaan yang menuju masa depan yang tak pasti
Setiap kali hal yang kau ingin lindungi selalu bertambah
Kau selalu meninggalkan kesedihan dan berusaha maju
Orang yang berjalan du jalan kehidupan juga punya harapan
untuk terlahir memenuhinya
Tertawa dalam kenyataan dan nafas mendalam
Akan menggores jauh keraguan
Diri kita yang telah terjatuh dan mengembara
Pada hari-hari nafas kita hampir habis, kita mencari jawaban
Dan kemudian menangis
Sekarang kami mencoba memahami
Satu hal yang hanya milik kami
Di tempat di mana kita membuat janji dengan kenangan
yang jauh sekali dan kemudian mengucapkan
selamat tinggal
Matahari pagi yang bersinar di depan mataku
Nafas ini yang terulang
Lihat, aku yakin alasan untuk air mata kemarin
Akan mengikat saat ini ke masa depan
Hati yang menantang realitas kehidupan dan nafas dalam
Memegang erat semua kesalahan dan pengembaraan
Dan itu keuntungan jawaban yang pasti
Selama sesaat
Membakar semua kesalahan dirinya sendiri
Selama sesaat
Berdiri dengan semua janji-janji
Aku menggigit bibirku, kata-kata yang keluar pada hari itu
Perasaan yang terlihat seperti sebuah sumpah
Jika aku berkata, sekarang dan kemarin sama saja
Di tempat itu bukan sebuah mimpi atau dunia yang membuatku percaya
Mata yang menentang realita kehidupan dan nafas dalam
Membakar semua kesalahan dirinya sendiri
Selama sesaat
Selalu ada ketidakpasatian bercampur di dalamnya
Perasaan yang menuju masa depan yang tak pasti
Setiap kali hal yang kau ingin lindungi selalu bertambah
Kau selalu meninggalkan kesedihan dan berusaha maju
Orang yang berjalan du jalan kehidupan juga punya harapan
untuk terlahir memenuhinya
Tertawa dalam kenyataan dan nafas mendalam
Akan menggores jauh keraguan
Diri kita yang telah terjatuh dan mengembara
Pada hari-hari nafas kita hampir habis, kita mencari jawaban
Dan kemudian menangis
Sekarang kami mencoba memahami
Satu hal yang hanya milik kami
Di tempat di mana kita membuat janji dengan kenangan
yang jauh sekali dan kemudian mengucapkan
selamat tinggal
Matahari pagi yang bersinar di depan mataku
Nafas ini yang terulang
Lihat, aku yakin alasan untuk air mata kemarin
Akan mengikat saat ini ke masa depan
Hati yang menantang realitas kehidupan dan nafas dalam
Memegang erat semua kesalahan dan pengembaraan
Dan itu keuntungan jawaban yang pasti
Selama sesaat
No comments:
Post a Comment
Tata tertib komentar di blog Wahid :
1. Dilarang SPAM
2. Dilarang menggunakan bahasa yang tidak sopan
3. Biasakan untuk tidak memanggil diri anda dengan kata "AKU,KAU" sebut saja nama panggilan
4. Dilarang pake kata pertamax, nice info, nice share
5. Anda Sopan, Kami Segan...
Terimakasih...